Kata Strategi berasal dari bahasa Latin strategia yang diartikan sebagai seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Menurut KBBI strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan strategi secara umum mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.
Kata mengajar berasal dari kata ajar yang berarti usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar. Sedangkan
secara umum Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau
latihan yang diperkuat.
Menurut Gerlach & Ely (1980) mengatakan jika dihubungkan dengan belajar mengajar mengatakan
bahwa Strategi Pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu
yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
Menurut Newman dan Logan (1998),
Strategi dasar belajar mengajar meliputi empat hal dasar yang dalam konteks
pendidikan dapat dirumuskan dan diartikan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi
dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian siswa peserta didik
sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar
mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur,
metode, dan teknik belajar-mengajar yang paling tepat, efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
4. Menetapkan norma-norma dan batas
minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dijadikan
oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang
selanjutnya akan dijadikan umpan-balik bagi penyempurnaan system instruksional
yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Strategi Belajar adalah pola
kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah,
lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang
dirumuskan.
B.
Hakikat Belajar-Mengajar
Belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan
Zain (2002)
adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Ini maknanya, tujuan
kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap; bahkan
meliputi segenap aspek organisasi atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar
seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar,
menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung
jawab guru. Jadi hakikat belajar adalah Perubahan.
Pembelajaran adalah suatu
aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Aktivitas ini merupakan proses dua
arah, antara pihak guru dan peserta didik. Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar”.
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari
belajar menurut Robert M Gagne dalam Abu Ahmadi dan Joko
Tri Prasetya (2005) dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar maka
diharapkan akan ada hasil berupa :
1.
Berkembangnya kemampuan intelektual siswa : Kemampuan yang
memperlihatkan tingkat intelektualitas siswa di mata pihak lain
2.
Berkembangnya kemampuan kognitif siswa : Kemampuan
tentang mengatur ‘cara belajar dan berpikir seseorang.
3.
Bertambahnya kemampuan informasi verbal : Kemampuan menyerap
pengetahuan dan arti informasi
4.
Meningkatnya keterampilan motorik : Kemampuan yang erat
kaitannya dengan keterampilan fisik.
5.
Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik :
Kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang
dimiliki seseorang.
Tanpa adanya proses yang namanya
belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil belajar itu tidak
dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak
menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila
seorang pendidik salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak mungkin
dapat menurunkan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.
C.
Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu
metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran.
1. Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu,
sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
2. Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode
pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan
tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred
approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta
strategi pembelajaran induktif.
3. Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar
metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang
melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya,
berceramah pada siang hari setelah makan siang dengan jumlah siswa yang banyak
tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah
siswa yang terbatas.
4. Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik
atau metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah
dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya
secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan
gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu
strategi pembelajaran sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat
ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode
pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan
metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin
berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
D.
Jenis- Jenis Strategi
Pembelajaran
Rowntree
(1974) mengelompokkan strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian
penemuan atau exposition-discovery
learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran
individual atau groups-individual
learning.
1.
Strategi exposition, bahan pelajaran
disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai
bahan tersebut. Roy killen menyebutkan dengan strategi pembelajaran
langsung(direct instruction), sebab dalam strategi ini, materi pelajaran
disajikan begitu saja kepada siswa; siswa tidak dituntut untuk mengolahnya.
Kewajiban siswa adalah menguasai secara penuh. Dengan demikian, dalam strategi
ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi.
Berbeda dengan strategi
discovery .Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh
siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai
fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.Karena sifatnya yang demikian strategi
ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
2.
Strategi pembelajran
individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan,
kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan
individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana
mempelajarinya didesain untuk belajae sendiri. Contoh dari strategi
pembelajaran ini adalah belajar melalui modul, atau belajar bahasa melalui
kaset audio.
3.
Strategi pembelajaran kelompok. Sekelompok siswa
diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa
dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal; atau bisa juga
siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil semacam buzz group. Strategi
kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu
dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang
memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan
biasa-biasa saja ; sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa
tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya,
strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan
strategi pembelajaran induktif.
1.
Stategi pembelajaran
deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan
mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan
ilustrasi-ilustrasi ; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal
yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret. Strategi
ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.
2.
Strategi pembelajaran
induktif. Pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari
hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa
dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan
strategi pembelajaran dari khusus ke umum.
Berdasarkan direktorat
tenaga kependidikan, paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan
pembelajaran, yakni:
1. Strategi pengorganisasian pembelajaran.
Reigeluth, Bunderson,
dan Meril (1997) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut
sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan
mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan.
Strategi pengorganisasian,
lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi
makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi
pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, ataup rosedur atau prinsip.
Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasiisi pembelajaran yang
melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.
Strategi makro
berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan,membuat sintesis dan
rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan. Pemilihan isi berdasarkan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penentapan konsep apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Penataan urutan isi mengacu pada
keputusan untuk menata dengan urutan tertentu konsep yang akan diajarkan.
Pembuatan sintesis diantara konsep prosedur atau prinsip. Pembauatn rangkuman
mengacu kepada keputusan tentang bagaimana cara melakukan tinjauan ulang konsep
serta kaitan yang sudah diajarkan.
2. Strategi penyampaian pembelajaran
Strategi penyapaian isi pembelajaran merupakan
komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi
strategi penyampaian pembelajaran adalah:
1.
Menyampaikan isi pembelajaran kepada
pebelajar
2.
Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang
diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja
3. Strategi pengelolaan pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan
komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi
antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini
berkaitan dengan pengambilan keputusan tetang strategi penyampaian yang
digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada 3 klasifikasi penting
variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan
belajar siswa, dan motivasi.
Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa strategi
belajar mengajar adalah pola yang dilakukan seorang guru dan siswanya dalam
menjalankan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Hakikat
belajar mengajar adalah proses perubahan tingkah laku, peningkatan keterampilan
yang dimiliki siswa serta kemampuan pengetahuan siswa menjadi lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Setia. 2006
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,. 2002.
Mansyur,
H. Strategi Belajar Mengajar. Modul Perkuliahan Kerjasama Ditjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka (UT). 1998.
Usman,
Mohd Uzeir. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar