Selasa, 27 November 2018

Media Audio dalam Pembelajaran Fisika




MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
Dosen Pengampu:
Dian Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd



Disusun Oleh Kelompok 2 

1.Irma Fadilah                                 (A1C317003)
2.Erika Irianti                                   (A1C317015)
3.Vega Ramadhani                           (A1C317017)
4.Arip Nurrahman                            (A1C317023)


  



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
 2018


Menurut (Arsyad: 2014) Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Nah, menurut pengertian ini sangat jelas bahwa guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Gagne’ dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secra fisik digunakan untuk menyampaikan isi  materi pengajaran, yang terdiri dari dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan computer.
National Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
Istilah ‘media’ bahkan sering dikaitkan atau bahkan dipergantikan dengan kata ‘teknologi’ yang berasal dari kata Latin tekne dalam bahasa Inggris art dan logos dalam bahasa Indonesia yang berarti ilmu.
Menurut Webster, (1983: 105) “art” adalah kemampuan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan, teknologi diartikan perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.
Media audio pembelajaran adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Media audio merupakan alat bantu bagi peserta didik yang sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan, metode atau media lain sehingga pengetahuan dan pengalaman siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
Menurut Sadiman (2005 : 49) berpendapat bahwa media audio adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambing-lambang auditif baik verbal maupun nonverbal.
Menurut Sudjana dan Rifa’i (2003: 129) media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara/piringan suara), yang dapat menstimulus pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Pada media audio pembelajaran ini, kami membahasa materi tentang proses pembentukan alam semesta. Pada media ini, kami menjelaskan tentang lima teori yang dipercaya sebagai asal muasal pembentukan alam semesta ini. Adapun diantara teori itu diantaranya teori keberadaan tetap, teori nebula, teori, planetesimal, teori bintang kembar dan teori big bang. Berikut akan dibahas satu persatu mengenai kelima teori diatas :
1.      Teori Keberadaan tetap (Sir james Jeans 1920)
Teori keadaan tetap merupakan alternative teori big bang yang merupakan standar terbentuknya alam semesta. Teori ini mengatakan bahwa material baru terus menerus terbentuk sejalan dengan mengembangnya alam semesta. Terbentuknya material baru ini mengikuti kaidah kosmologi sempurna yaitu homogeny dan isotropis sehingga alam semesta tetap dalam keadaan stabil. Berdasarkan prinsip ini, alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu di masa yang lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi memiliki jumlah yang sebanding dengan galaksi yang lama dengan kata lain bahawa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga tuanya atau tanpa awal dan tanpa akhir.
2.      Teori Nebula
Teori ini dikemukakan oleh Emanuel Suweden Borg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori ini menyatakan bahwa tahap awal tata surya masih berbentuk kabut raksasa yang terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang sebagian besar terdiri dari Hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa atau matahari dan matahari terus menerus menyusut dan berputar semakin cepat. Kemudian, cincin-cincin gas dan es terlempar ke keliling matahari akibat gaya gravitasi gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dan satelitnya
3.      Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas Chamberlin dan Forest R Moulton teori ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk akibat bintang lain yang memiliki massa yang sama besar mendekati matahari karena daya tarik dari bintang sangat besar sehingga menyebabkan daya pasang di bagian permukaan matahari akibatnya massa gas tercampur dari matahari dan mulai mengorbit di sekeliling matahari. Ketika bintang menjauhi sebagian besar materi tertarik kembali kedalam permukaan matahari dan sebagian yang lain menetap di orbit matahari lalu mendingin dan menjadi padat sehingga terbentuklah benda-benda langit diantaranya planetesimal yaitu benda langit yang berukuran kecil dan protoplanet atau benda langit yang berukuran besar semakin lama membentuk planet dan  bulan atau planetesimal membentuk planet dan asteroid.
4.      Teori Bintang kembar (Twin Stars Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1956 mengatakan bahwa tata surya awalnya berasal dari dua bintang kembar raksasa dan kemudian salah satu dari bintang kembar tersebut meledak atau hancur berkeping-keping dan hasil ledakan ini terbentuklah serpihan-serpihan atau butiran-butiran debu dan akhirnya berevolusi menjadi objek langit seperti planet lain beserta aksesorisnya seperti satelit bulan dan lainnya. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari dikarenakan bintang tersebut memiliki gravitasi yang sangat kuat, maka objek-objek langit seperti pplanet tetap mengelilingi matahari
5.      Teori Big Bang atau Teori Ledakan Maha Dahsyat
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ketiadaan karena hasil dari suatu massa yang sangat padat, sangat kecil, sangat panas yang kemudian meledak dan terbentuklah alam semesta dengan bentuk awalnya. Berdasarkan pengukuran terbaik pada pada tahun2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 juta tahun yang lalu, teori ini menjelaskan teori yang paling komprehensif dan akurat disbanding teori lainnya karena teori ini di dukung metode ilmiah beserta pengamatannya.

Aplikasi dalam pembuatan media berbasis audio ini : 
Pada pembuatan media audio ini, aplikasi yang digunakan adalah Wondershare Filemora yang merupakan aplikasi multimedia yang dapat dioperassikan untuk editing baik audio maupun video. Namun, praktisnya filemora lebih intens digunakan sebagai aplikasi editing video. Namun, selain mengedit video, Filemora dapat juga digunakan untuk mengedit audio.
Teknik yang kami gunakan dalam pembuatan media ini adalah dengan merekam suara dengan menggunakan smartphone Oppo A83 satu demi satu untuk tiap sub materi, lalu menggabungkannya menjadi satu rekaman utuh menggunakan aplikasi filemora. Selain itu, kami juga menambahkan efek suara yang didownload dari internet, dan mengkombinasikan dengan rekaman pembelajaran yang telah di buat. Setelah dipadukan dengan baik, maka terciptalah media pembelajaran audio persembahan dari kelompok dua yang berjudul “Teori-Teori Pembentukan Alam semesta”.

Sumber Referensi :
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rifa’i Ahmad, dan Sudjana Nana. 2003.  Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Offset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINSIP KERJA DAN PENERAPAN FISIKA DALAM SISTEM AC

 Assalamualaikum, Selamat Datang di Blog saya Setelah sekian lama tidak menuliskan sesuatu yang bermanfaat di sini izinkan saya berbagi...