MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
Dosen Pengampu:
Dian Pertiwi Rasmi, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh Kelompok 2
1.Irma
Fadilah (A1C317003)
2.Erika
Irianti (A1C317015)
3.Vega
Ramadhani (A1C317017)
4.Arip
Nurrahman (A1C317023)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMUPENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2018
Menurut (Arsyad: 2014) Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Nah, menurut pengertian ini sangat jelas bahwa guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Menurut Gagne’ dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secra fisik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pengajaran, yang terdiri dari
dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder film,
slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan computer.
National Education Association memberikan definisi media sebagai
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya.
Dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
Istilah ‘media’ bahkan sering dikaitkan atau bahkan dipergantikan
dengan kata ‘teknologi’ yang berasal dari kata Latin tekne dalam bahasa
Inggris art dan logos dalam bahasa Indonesia yang berarti ilmu.
Menurut
Webster, (1983: 105) “art” adalah kemampuan (skill) yang
diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Bila dihubungkan dengan
pendidikan, teknologi diartikan perluasan konsep tentang media, dimana
teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas tetapi tersimpul pula
sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan
ilmu.
Media audio pembelajaran
adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan
materi pembelajaran melalui suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat
perekam suara kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan
menggunakan sebuah alat pemutarnya. Media audio merupakan alat bantu bagi
peserta didik yang sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya
memerlukan bantuan, metode atau media lain sehingga pengetahuan dan pengalaman
siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.
Menurut Sadiman (2005 : 49) berpendapat bahwa media audio adalah
media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk
lambing-lambang auditif baik verbal maupun nonverbal.
Menurut Sudjana dan Rifa’i (2003: 129) media audio untuk pengajaran
adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara/piringan
suara), yang dapat menstimulus pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Pada media audio pembelajaran ini, kami membahasa materi tentang
proses pembentukan alam semesta. Pada media ini, kami menjelaskan tentang lima
teori yang dipercaya sebagai asal muasal pembentukan alam semesta ini. Adapun
diantara teori itu diantaranya teori keberadaan tetap, teori nebula, teori,
planetesimal, teori bintang kembar dan teori big bang. Berikut akan dibahas
satu persatu mengenai kelima teori diatas :
1.
Teori
Keberadaan tetap (Sir james Jeans 1920)
Teori keadaan tetap merupakan alternative teori big bang yang
merupakan standar terbentuknya alam semesta. Teori ini mengatakan bahwa
material baru terus menerus terbentuk sejalan dengan mengembangnya alam
semesta. Terbentuknya material baru ini mengikuti kaidah kosmologi sempurna
yaitu homogeny dan isotropis sehingga alam semesta tetap dalam keadaan stabil.
Berdasarkan prinsip ini, alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu di masa
yang lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama
walaupun galaksi-galaksi bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang
oleh kenyataan bahwa galaksi memiliki jumlah yang sebanding dengan galaksi yang
lama dengan kata lain bahawa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh menjadi
tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak
terhingga tuanya atau tanpa awal dan tanpa akhir.
2.
Teori Nebula
Teori ini dikemukakan oleh Emanuel Suweden Borg pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori ini menyatakan bahwa
tahap awal tata surya masih berbentuk kabut raksasa yang terbentuk dari debu,
es dan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang sebagian besar terdiri dari
Hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu. Suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang
raksasa atau matahari dan matahari terus menerus menyusut dan berputar semakin
cepat. Kemudian, cincin-cincin gas dan es terlempar ke keliling matahari akibat
gaya gravitasi gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dan satelitnya
3.
Teori
Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas Chamberlin dan Forest R Moulton
teori ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk akibat bintang lain yang
memiliki massa yang sama besar mendekati matahari karena daya tarik dari
bintang sangat besar sehingga menyebabkan daya pasang di bagian permukaan
matahari akibatnya massa gas tercampur dari matahari dan mulai mengorbit di
sekeliling matahari. Ketika bintang menjauhi sebagian besar materi tertarik
kembali kedalam permukaan matahari dan sebagian yang lain menetap di orbit
matahari lalu mendingin dan menjadi padat sehingga terbentuklah benda-benda
langit diantaranya planetesimal yaitu benda langit yang berukuran kecil dan
protoplanet atau benda langit yang berukuran besar semakin lama membentuk
planet dan bulan atau planetesimal
membentuk planet dan asteroid.
4.
Teori Bintang
kembar (Twin Stars Theory)
Teori
ini dikemukakan oleh Raymond Arthur Lyttleton pada tahun 1956 mengatakan bahwa
tata surya awalnya berasal dari dua bintang kembar raksasa dan kemudian salah
satu dari bintang kembar tersebut meledak atau hancur berkeping-keping dan
hasil ledakan ini terbentuklah serpihan-serpihan atau butiran-butiran debu dan
akhirnya berevolusi menjadi objek langit seperti planet lain beserta
aksesorisnya seperti satelit bulan dan lainnya. Sedangkan bintang yang tidak
meledak adalah matahari dikarenakan bintang tersebut memiliki gravitasi yang
sangat kuat, maka objek-objek langit seperti pplanet tetap mengelilingi matahari
5.
Teori Big Bang atau
Teori Ledakan Maha Dahsyat
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tercipta dari suatu
ketiadaan karena hasil dari suatu massa yang sangat padat, sangat kecil, sangat
panas yang kemudian meledak dan terbentuklah alam semesta dengan bentuk
awalnya. Berdasarkan pengukuran terbaik pada pada tahun2009, keadaan awal alam
semesta bermula sekitar 13,7 juta tahun yang lalu, teori ini menjelaskan teori
yang paling komprehensif dan akurat disbanding teori lainnya karena teori ini
di dukung metode ilmiah beserta pengamatannya.
Aplikasi dalam pembuatan media berbasis audio ini :
Pada pembuatan media audio ini, aplikasi yang digunakan adalah
Wondershare Filemora yang merupakan aplikasi multimedia yang dapat
dioperassikan untuk editing baik audio maupun video. Namun, praktisnya filemora
lebih intens digunakan sebagai aplikasi editing video. Namun, selain mengedit
video, Filemora dapat juga digunakan untuk mengedit audio.
Teknik yang kami gunakan dalam pembuatan media ini adalah dengan
merekam suara dengan menggunakan smartphone Oppo A83 satu demi satu untuk tiap
sub materi, lalu menggabungkannya menjadi satu rekaman utuh menggunakan
aplikasi filemora. Selain itu, kami juga menambahkan efek suara yang didownload
dari internet, dan mengkombinasikan dengan rekaman pembelajaran yang telah di
buat. Setelah dipadukan dengan baik, maka terciptalah media pembelajaran audio
persembahan dari kelompok dua yang berjudul “Teori-Teori Pembentukan Alam
semesta”.
Sumber Referensi :
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Rifa’i
Ahmad, dan Sudjana Nana. 2003. Teknologi
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar